pada suatu hari saat pak ustadz sanusi yang biasa menyembahyangi jenazah sedang sakit. di masjid tidak ada orang yang lebih pandai daripada beliau. untuk itu haji dulgapur tanpa dimintai tolong segera maju kedepan hendak mengimami sembahyang jenazah.
orang-orang pun mengira haji dulgapur, karena sudah bertitel haji, pasti sudah tahu bagaimana caranya sembahyang jenazah. seperti diketahui, sembahyang jenazah berbeda dari pada sembahyang biasa. tidak ada rukuk dan sujud. yang dikerjakan hanya takbir empat kali sambil tetap berdiri lalu salam.
anehnya, haji dulgapur melaksanakan sembahyang jenazah lengkap dengan rukuk dan sujud serta tasyahud awal dan akhir, sama seperti sembahyang dzuhur.
salah seorang makmum memberanikan diri untuk menegur, "pak haji, kok sembahyang jenazah pakai rukuk dan sujud segala?"
pak haji yang terkejut, lantas balik bertanya, "apa biasanya tidak begitu?"
"tidaaakk" jawab para makmum serempak dibelakangnya.
"lha, biasanya gimana?" tanya haji dulgapur
"hanya takbir empat kali sambil tetap berdiri lalu diakhiri dengan salam kekanan dan kekiri".
dasar orang licik, enggak mau dibilang salah dengan angkuh haji dulgapur menjelaskan, "oh, begini masalahnya. biasanya mayat-mayat itu dosanya kecil saja. sedangkan yang kita sembahyangi sekarang ini dosanya besar sekali, jadi harus pake rukuk dan sujud segala", omongnya ga mau kalah.
orang-orang pun mengangguk-angguk lantaran mereka sama bodohnya dengan haji dulgapur.